Rabu, 14 November 2007

Fwd: FW: Surat

--- In hidayahnet@yahoogroups.com, "MOHD RAMLI, Muhd Firdaus (GEAE,
Malaysia, Contractor)" <muhdfirdaus.mohdramli@...> wrote:

Subject: FW: Surat

"Forgiveness is a gift of high value, yet its cost is nothing."

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur
kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi
dalam hidupmu hari ini atau kelmarin .....
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan
siri untuk pergi bekerja ......
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU
tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti
dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk ........
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kerusi selama
lima belas menit tanpa melakukan apa pun. Kemudian AKU
Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir
engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari
ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk
mendengarkan khabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU
menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua
kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk
mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang
sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk
berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak
menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut
namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU
berikan, tetapi engkau tidak melakukannya .....
masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan
berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang
kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang
harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV,
engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg
ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat
engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi
kembali kau tidak berbicara kepadaKU ........
Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau
melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyedari bahwa AKU selalu
hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sedari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar
terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap
hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, fikiran atau
syukur dari hatimu.
Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan
kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahawa hari ini kau
akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU .......
Tapi yang KU tunggu ........ tak kunjung tiba ...... tak juga
kau menyapaKU.
Subuh ........ Dzuhur ....... Asar .........
Maghrib ........ Isya'...
dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU ....
tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa,
tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud
kepadaKU ..........
Apa salahKU padamu ...... wahai HambaKU?????


Rizki yang KU limpahkan, kesihatan yang KU berikan, harta yang KU
relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang
KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat
kepadaKU ...........!!!!!!!

Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap
berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon
perlindungan KU, bersujud menghadap KU ...... Yang
selalu menyertaimu setiap saat .......

Allah SWT ......

Note:


apakah kau memiliki cukup waktu untuk
mengirimkan surat ini kepada orang lain yang kau
sayangi??? Untuk mengingatkan mereka bahwa segala
apapun yang kita terima hingga saat ini, datangnya
hanya dari ALLAH semata.

--- End forwarded message ---