Kamis, 29 November 2007

Fwd: [Republika Online] Haji dan Si Miskin

22 Nopember 2007* *
*Haji dan Si Miskin *

Pada suatu masa, Abdullah bin Mubarak berangkat haji bersama kafilah haji,
ia melewati berbagai daerah hingga ayam yang mereka bawa ada yang mati.
Abdullah bin Mubarak lalu menyuruh seseorang untuk melemparkannya ke tempat
sampah. Setelah dilempar, tiba-tiba datanglah seorang perempuan mengambil
ayam yang mati tersebut. Abdullah bin Mubarak terheran dan menanyakan alasan
kenapa ia sudi mengambil bangkai tersebut.

Sang perempuan ini menceritakan bahwa mereka melakukannya dengan sangat
terpaksa karena mereka tidak mendapatkan makanan sejak beberapa hari.
Mendengar penjelasan perempuan ini, Abdullah bin Mubarak memberikan biaya
hajinya lalu ia kembali ke kampungnya. Ia mengatakan, ''Ini lebih baik
daripada haji kita tahun ini.'' (dari kitab *Hilyatul Auliya*). Demikianlah
para ulama terdahulu, mereka sangat berusaha mencari amalan yang paling
besar pahalanya dan paling dicintai Allah SWT. Bagi mereka memberi makan
orang kelaparan adalah sebuah kewajiban, sedangkan melaksanakan ibadah haji
yang kedua dan seterusnya adalah sunah. Sehingga, mereka mengedepankan hal
yang lebih utama daripada hal yang penting.

Membantu orang miskin juga termasuk jihad di jalan Allah, betapa banyak
orang-orang miskin yang tidak menerima uluran tangan kemudian masuk ke agama
lain yang lebih menggiurkan dan menjanjikan. Jihad di jalan Allah ini lebih
utama daripada haji setiap tahunnya. Allah menyindir hal ini dengan
firman-Nya: ''Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang
yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil haram, kamu samakan dengan
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di
jalan Allah. Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberikan
petunjuk kepada kaum yang zalim. Orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah
lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang
mendapatkan kemenangan. (QS Attaubah <9>:19-20).

Jamaah haji sebelum berangkat hendaklah melihat orang-orang di
sekelilingnya, masih adakah mereka yang menderita kemiskinan di sekitarnya.
Kemiskinan yang menimpa sebagian bangsa ini, tampaknya akan berkurang jika
setiap jamaah haji menyantuni misalnya dua hingga lima orang, jika jumlah
jamaah haji 200 ribu orang maka penduduk miskin akan berkurang minimal 400
ribu jiwa, sebuah jumlah yang sangat besar. Dengan ini jamaah haji akan
mendapat dua pahala sekaligus yaitu pahala haji dan pahala menolong sesama.

------------------------------
*Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id*
*Berita bisa dilihat di :
http://www.republika.co.id/Kolom_detail.asp?id=314599&kat_id=14*